CAPTAIN AND A GENTLEMAN (KAPTEN DAN PRIA SEJATI) BAGIAN 9

Autobiografi Zanetti part IX : 

PARIS, 6 MAY 1998

Musim ketiga bersama Inter datang dengan harapan yang sangat besar. Dengan kehadiran Ronaldo, permulaan dari karirnya yang singkat dan tidak beruntung, perhatian dari media dan fans mulai fokus pada kita. Dan setelah mengalami kekalahan di final UEFA melawan Schalke 04, saya langsung berfikir ini akan menjadi musim kebangkitan Inter. Mimpi Moratti untuk kembali membawa Inter menjadi klub atas di Italia maupun di Eropa tetap utuh. Presiden kita, terlepas dari banyak kritikan, dia tidak pernah kehilangan antusias dan semangat pada warna ini ; dan cintanya, di akhir, telah terbayarkan.
Selain Ronnie, pemain hebat lain datang di musim ini : El Cholo Simeone, El Chino Recoba, Ze Elias, Taribo West, Ciccio Colonnese, Fransesco Moriero. Kelompok dari Amerika Selatan menjadi lebih besar, tahun sebelumnya, bersama dengan pria perancis Yuri Djorkaeff, Ivan Zamorano bergabung dengan Inter, dia seperti telah ditakdirkan untuk menjadi teman terbaikku. Bersama Ivan, itu adalah pertemanan sejak pertama kali bertemu. Saya berusaha menyesuaikan diri dengannya walaupun fakta bahwa saya berusia 6 tahun lebih muda, untuk membantunya menyesuaikan diri dengan realita sepakbola yang baru. Kita sangat mirip walaupun penampilan kami mungkin akan mengatakan hal yang berlawanan. Kita percaya pada prinsip yang sama. Ivan adalah seorang petarung di lapangan, seseorang yang tidak akan pernah menyerah, seorang prajurit. Bahkan ia memiliki energi yang sama pada banyak kasus kemanusiaan. Dia adalah duta besar UNICEF sekarang, di Chile, dia membuka sekolah sepakbola untuk membantu anak2 yang membutuhkan.
Musim ini, pelatih juga berganti : Roy Hodgson mengundurkan diri setelah kekalahan dari Schalke 04 ( saya ulangi, perselisihan kami tidak ada kaitannya dengan keputusan yan dia buat ) dan yang menggantikanya adalah Gigi Simoni. Banyak dari reporter, saat pertama, meragukan kemampuannya dalam melatih. Simoni segera melenyapkan segala kekhawatiran terhadap dirinya melalui caranya dalam meracik strategi, melalui kepekaan dan kemampuannya memecahkan banyak masalah. Prestasi terbaiknya adalah dia mampu membangun sebuah grup yang kompak dan harmonis. Bersama dengannya saya kembali berganti posisi : dari right back , saya kini bermain di sisi kiri, seringkali bermain di posisi yang berbeda adalah hal yang bisa membuat saya lengkap seperti hari ini dan membuat saya bisa membantu di banyak area dalam lapangan.
Ronaldo adalah permata bagi kami. Saya tidak pernah melihat pemain sehebat dia : mungkin hanya Leo Messi yang mampu menyamai level yang dia miliki. Di tim semua iri terhadap kemampuannya. Kekuatan yang dia miliki, levelnya, kegesitannya di depan mata kami : dia adalah nilai tambah di dalam grup, seseorang yang bisa mengantarkan kami untuk menjadi pemenang.
Di Serie A, bagaimanapun, masih teringat hingga kini jejak pahit yang kami alami. Saya sangat yakin bahwa kita pantas mendapatkan titel ini, tapi ada sesuatu yang aneh terjadi. Hanya setelah beberapa tahun kemudian, dari revolusi calciopoli, bahwa kita menyadari semua usaha yang pernah kita lakukan adalah sia-sia. Apa yang terjadi di musim ini, semua orang mengingatnya. Hal tersebut adalah pinalti yang tidak diberikan kepada Ronaldo dan saat ini terkenal dengan kesalahan terbesar yang dilakukan oleh Iuliano. Di masa tersebut, itu hanyalah sebuah dugaan, lalu di musim panas 2006 , segalanya telah terungkap.
To be continue..

Penulis : Juahdoor Travel ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel CAPTAIN AND A GENTLEMAN (KAPTEN DAN PRIA SEJATI) BAGIAN 9 ini dipublish oleh Juahdoor Travel pada hari Sabtu, 09 Februari 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan CAPTAIN AND A GENTLEMAN (KAPTEN DAN PRIA SEJATI) BAGIAN 9
 

0 komentar:

Posting Komentar