A CAPTAIN AND A GENTLEMAN (Kapten dan Pria Sejati) Bagian 1


Masih ingat dgn buku autobiografinya Il Capitano nggak? ya buku yg diberi judul "CAPTAIN AND a GENTLEMAN" (Kapten dan Pria Sejati) itu diluncurkan jelang laga final Liga Champions musim 2009/2010 kontra Bayern Munich.

Nah pada kesempatan kali ini admin (ICI Reg.Atjeh) akan mencoba untuk mengulas buku tsb, mohon dimaklumi jika nanti ada kata2 yg kurang tepat hal ini dikarenakan admin menerjemahkan sendiri buku yg berbahasa inggris ini,,,cekidot....!!!

salah satu bagian dari isi buku autobiografi Zanetti:

Bagian Pertama.
Asal - usul cerita ku bersama Inter...!!!


Saya hanyalah seorang anak-anak, pada saat itu sepakbola bagi saya adalah Kempes, Pasarella, Fillol, Bertoni, Tarantini dan Ardilles. Pahlawan dari piala dunia 78 yaitu Diego Maradona, talenta baru dari argentina walaupun sebenarnya pelatih Argentina, Luis Menotti menilai ia masih terlalu muda untuk memakai seragam timnas.

Pada masa itu , sepakbola bagi saya tidak terlepas dari Indepediente, tim yang didukung oleh seluruh keluargaku. Kami tinggal di Dock South pinggiran kota dari Avellaneda, Buenos Aires. Bagi kami yang tinggal disana, sepak bola adalah salah satu hal untuk melupakan kerasnya hidup, ini seperti pilihan yang memaksamu diantara menjadi fans Racing atau menjadi gila dengan bergabung dengan Los Diablos Roja, The Red Devils of Indepediente. Sebagian ada juga yang mendukung tim dari kota, tapi jumlahnya sangat kecil. Saya jatuh cinta pada Indepediente dan hampir tidak menyadarinya, seperti terlahir untuk memilih warna ini. Kau tidak bisa memilih sebuah tim, kau mencintainya dari pandangan pertama, tidak bersyarat, tidak ada jika atau tetapi. Sebelum anda mengerti mengapa, saya menemukan diri telah mendukung Ricardo Bochini, Alzamendi dan Jorge Burrucha.

Saya lahir di tahun 70’an dan di masa itu Indepediente memenangkan segalanya, Championship, Libertadores, Intercontinental. Jauh sebelum tim ini memiliki banyak gelar, ada 2 pertandingan yang tidak bisa dilupakan oleh fans, diantara tahun 1964-1965, Indepediente berhasil masuk final di Intercontinental cup. Trophy yang akan menjadikan mereka sebagai klub terbaik di dunia, kedua pertandingan tersebut menghadapi Inter, La Grande Inter of Herrera, Facchetti, Corso dan Mazolla, keduanya dimenangkan oleh Inter dan membuat tim tersebut menjadi legenda.

Walaupun saya sendiri tidak menyaksikan pertandingan tersebut, mereka selalu menyinggung pertandingan itu, dalam tahun ke tahun melewati kenangan dari ayah dan kakek saya, dua kekalahan beruntun dari wakil Italia bersama dengan pria asal Argentina, Helenio Herrera, itu sangat menyakitkan. Nerazzurri pada saat itu adalah musuh, tim yang menghancurkan mimpi akan gelar Intercontinental kami. Bagaimanapun seiring dengan waktu rasa benci tersebut berubah menjadi respect, Inter adalah tim yang mempunyai kemampuan untuk mengalahkan Indepediente 2 kali beruntun, hal yang sangat langka pada masa tersebut.

Dengan berlalunya waktu nama Inter hilang seperti hantu, menghilang dari pikiran saat saya masih anak2. Pada masa tersebut, TV tidak menyiarkan Serie A, jadi saya hanya bisa berimajinasi. Saya mengetahui sedikit tentang Inter dengan melihat beberapa foto, dan mengingat bahwa saya sangat terkejut ketika melihat San Siro, stadion mengagumkan yang hanya dengan melihatnya saja bisa menghadirkan ketakutan. Berfikir sekarang tempat itu adalah rumah kedua bagi saya.

Di tahun 80’an akhirnya TV menyiarkan beberapa pertandingan Serie A, terimakasih kepada Maradona dan atas transfernya ke Napoli. Sebagian besar dari kami mulai menyukai Napoli, di beberapa tahun sebelumnya mereka mendatangkan idola dari Indepediente, Daniel Bertoni, Inter juga memiliki kesuksesan, melihat bagaimana Daniel pasarella yang memenangkan piala dunia 1978 bersama Argentina. Di tempat ini, rumah dari fans los diablos rojas, Inter sangat tidak disukai, Pasarella adalah idola dari Riverplate, sama halnya juventus untuk kita, tim yang sangat tidak kita sukai. Sejalan berlalunya waktu, terlepas dari masa lalu dan kedatangan Pasarella, Inter telah membuat kesan yang baik dalam diriku. Saya tidak mengatakannya karena sekarang saya adalah Interista, ada pertanyaan dalam di dalam diri, mendengar dari fans senior Indepediente, Inter adalah tim arogan yang lancang dan kasar. Bagaimanapun saya menyadari dengan cepat, itu adalah pendapat yang tidak beralasan, pendapat yang salah.

Saya menemukan beberapa kesamaan dengan tim yang saya cintai. Mereka berdua terbentuk pada awal 1900’an, Indepediente dibentuk oleh seorang mantan pelayan toko di Buenos Aires, marah karena tidak di masukkan dalam perwakilan pedagang, yang akhirnya membentuk Indepediente, Inter terbentuk 3 tahun kemudian oleh anggota dari Milan, yang melawan tidak diizinkannya pemain asing bermain di Italia. Mereka adalah 2 tim yang kuat, juara dan sedikit kegilaan yang tak bisa ditebak.

Dengan berlalunya waktu, rasa simpati yang kumiliki untuk warna biru hitam makin besar (tapi belum ada rasa cinta). Ketika sepak bola telah menjadi hal yang penting di dalam hidup saya, pemain yang menjadi panutan dan role model bagiku tiba di Inter, Lothar Matthaus, Batu karang dari jerman, pemimpin dan seorang yang tidak pernah menyerah, temanku Bergomi pernah berkomentar tentangnya “ Jika Lothar mengincar kemenangan, maka pertandingan itu akan kita menangkan.” Di akhir tahun 80’an ketika saya masih sangat muda dan hanya bermimpi untuk bisa menjadi pemain profesional, Maradona dan Matthaus, kedua pemain ini mewakili Napoli dan Inter. Di tempat saya tentu saja semuanya mendukung Maradona, untuk kami orang Argentina dia masih dianggap tuhan sampai dengan sekarang, saya juga sama seperti yang lainnya gila terhadap Maradona dan juga tidak bisa menyembunyikan kesukaan terhadap Matthaus, saya ingin menjadi seperti dia ketika dewasa nanti, pemimpin dari sebuah tim.

Terima kasih kepadanya, di dalam kerahasiaan, saya mulai sedikit menjadi fans Inter.

Sumber : buku autobiografi Zanetti "Captain and a Gentleman".
to be continue..( Dalam proses penterjemahan )...

Penulis : Juahdoor Travel ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel A CAPTAIN AND A GENTLEMAN (Kapten dan Pria Sejati) Bagian 1 ini dipublish oleh Juahdoor Travel pada hari Selasa, 29 Januari 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 2 komentar: di postingan A CAPTAIN AND A GENTLEMAN (Kapten dan Pria Sejati) Bagian 1
 

2 komentar: